Pada proses ini baja dipanaskan hingga temperatur austenit kemudian
didinginkan secara mendadak / di quenching pada bak yang berisi air
garam yang panas yaitu pada temperatur Martensit ( 210-220 ÂșC ) dan
ditahan dalam bak sedemikian lama hingga permukaan maupun inti baja
memiliki suhu sama yaitu suhu martensit, lalu diangkat dan didinginkan
di udara, baru setelah mencapai suhu kamar baru dilakukan tempering.
Perubahan bagian dari inti baja dari austenit menjadi martensit selalu
disertai dengan perubahan volume ditambah pula perbedaan suhu antara
kulit dan inti dari baja yang di quenching ( kulit lebih cepat menjadi
martensit ) menyebabkan terjadinya tegangan maupun deformasi, pada
pemanasan bertahap ini ( martempering ) kemungkinan diatas dapat
diperkecil karena perubahan dari austenit ke martensit berlangsung
serentak.
Kekerasan yang dihasilkan pada proses martempering ini sedikit lebih
rendah dari pada proses hardening dengan oli karena waktu tahan pada
martempering berjalan lama sehingga strukturnya sedikit terbentuk
struktur bainit.
Pengerasan dalam bak panas ini hanya cocok untuk jenis baja yang proses perubahannya lambat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar